Jumat, 02 April 2010

12 Penyebab Kita Bisa Say Goodbye ke Facebook!




Pengguna Facebook datang dan pergi. Ada yang betah, ada yang meninggalkan Facebook selamanya. Dari hasil penelitian para pendukung privasi dan keamanan, diketahui terdapat 12 penyebab mengapa pengguna memilih keluar dari Facebook, yaitu sebagai berikut:
1. Privasi tinggal kenangan
Begitu bergabung di Facebook, bisa dibilang privasi Anda sudah tinggal kenangan. Hal tersebut sepertinya diamini pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Dalam sebuah ajang penghargaan ia terang-terangan mengatakan bahwa berbagi informasi dengan banyak orang adalah norma sosial yang berlaku sekarang ini. Banyak orang menterjemahkan pernyataan tersebut sebagai tidak pentingnya arti privasi bagi Facebook.
2. Kepentingan Anda tidak diperhatikan
Tom Eston, pembuat situs socialmediasecurity.com berpendapat bahwa model bisnis yang paling mendasar dari Facebook dan situs sosial lainnya seperti Twitter, adalah mempublikasikan informasi pengguna seluas mungkin, dan menjadikannya cara baru untuk menghasilkan uang. Dengan dasar seperti itu, Eston berpikir, bisakah kita mengandalkan mereka untuk melindungi kita? Belum lagi ada banyak aplikasi seperti kuis atau game yang selalu meminta data pengguna setiap kali kita ingin bergabung.
3. Desain yang berubah pengaruhi privasi
Saat Facebook melakukan redesign pada Desember 2009 misalnya, membuat informasi yang semula diseting privat seperti foto dan fan page, berubah jadi bersifat publik dan bisa ditemukan di fasilitas pencarian.
4. Serangan social engineering semakin terarah
Semakin banyak informasi yang dipajang di Facebook, makin berkurang privasi seseorang. Artinya para kriminal cyber akan makin gampang mendapatkan informasi tentang orang tersebut. Informasi tersebut bisa digunakan untuk mengelabui dan menjebak mereka agar mau terpancing mengklik link-link penuh jebakan.
5. Banyak jebakan iklan pop-up
Salah satu skenario yang kerap digunakan adalah jebakan berkedok iklan pop-up. Iklan-iklan tersebut biasanya pura-pura menawarkan software untuk mengatasi masalah keamanan pada komputer. Tapi kenyataannya bukan software yang kita dapat, melainkan malah program perusak atau konten kotor. Skenario seperti ini biasa dinamakan “Scareware”, dan terbukti masih efektif untuk mengelabui user yang kurang waspada.
6. Spam merajalela
Tom Eston mengungkap, pemilik Blackberry yang mengakses aplikasi mobile Facebook jadi sasaran spam. Spam yang mereka terima pun jumlahnya bertambah dari waktu ke waktu.
7. Tidak benar-benar kenal teman sendiri
Perusahaan keamanan Cloudmark, dalam laporan yang dirilis pada 2008 mengungkap bahwa hampir 40% profil baru di Facebook adalah palsu. Jika Anda punya ratusan teman di Facebook, besar kemungkinan ada satu atau dua teman palsu didalamnya.
8. Ancaman kian mengintai
Pengguna Facebook yang suka mengumumkan semua kegiatannya, apa, dan di mana mereka berada, tidak menyadari kalau sebenarnya mereka menjadikan dirinya sebagai target kejahatan. Bayangkan jika sebuah status berbunyi “di rumah sendiri, semua pada pergi”, lalu foto yang terpampang di profile adalah gadis cantik berwajah polos, yang juga menyertakan lokasi dan alamat secara detil. Bukannya tidak mungkin ada satu atau dua penjahat di luar sana, yang langsung gatal ingin segera beraksi.
9. Perubahan pengaturan privasi
Facebook kerap mengganti tampilan dan pengaturan privasinya. Banyak analis dan spekulasi yang membahas kemungkinan Facebook akan melakukan penjualan saham publik (IPO). Apa arti semua ini bagi pengguna? Wright mengatakan, banyak yang menterjemahkan ini sebagai makin tingginya peluang kehilangan privasi. Bukannya tidak mungkin Facebook akan mencari keuntungan dengan menawarkan informasi pengguna kepada para pengiklan dan pembuat aplikasi.
10. Rawan dibuntuti dan diawasi
Jejaring sosial memungkinkan seseorang untuk membuntuti atau mengawasi orang lain, misalnya mantan pacar. Kasus seperti ini banyak terjadi, dan aplikasinya memungkinkan untuk itu. Bahkan tak jarang orang tua yang meng-add anaknya untuk mengawasi aktivitas online putra-putri mereka. Para pengguna Facebook usia 20-an tahun mengaku ingin segera keluar dari Facebook saat orang tua mereka meminta menjadi teman di Facebook.
11. Tak ada waktu lagi
Entah karena kesibukan yang makin meninggi atau karena adanya pembatasan pengaksesan situs jejaring sosial dari tempat kerja, membuat akun Facebook menjadi terbengkalai. Daripada tak sering di-update atau tak bisa memantau pesan yang masuk, maka banyak yang memilih untuk menutup saja akun Facebook-nya sekalian.
12. Bosan!
Entah karena awalnya hanya sekedar ikut-ikutan, atau memang sudah merasa, maka menggunakan Facebook sudah tak ada tantangan atau tak ada hal yang bisa dianggap menarik/baru lagi. Maka, say goodbye ke Facebook!
Sumber: CSO Online, oleh Joan Goodchild, 30 Maret 2010

USB DARI EMAS

Bosan dengan USB standar yang ada di pasaran? Ini dia sebuah USB unik yang dibalut dengan logam mulia.

Dinamakan Gold Noble, USB ini memiliki bentuk seperti bongkahan batu bata. Namun bukan hanya desain yang menarik dan warnanya yang berkilau saja yang menyita perhatian, namun bahannya juga membuat orang geleng-geleng.

Ia ternyata terbuat oleh emas yang diklaim memiliki kadar 24 karat. Memori penyimpanannya juga tidak tanggung-tanggung. Dikutip dari UberGizmo, Selasa (24/3/2010), Gold Noble memiliki kapasitas penyimpanan mencapai 8 GB.



Dengan keunikan yang ia miliki, USB ini dilabeli dengan harga yang lumayan bisa dijangkau, yakni USD 106 atau sekitar Rp 900 ribu. Gold Noble akan dirilis pada 26 Maret nanti, namun sayangnya ia hanya diperuntukkan bagi pasar Korea Selatan saja.

SUMBER:http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=13674

10 Tips Aman di Twitter


VIVAnews - Sebuah laporan ReadWriteWeb.com di awal tahun ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara pengguna Twitter nomor enam terbesar di dunia.

Di sisi lain, pesatnya perkembangan Twitter di Tanah Air sendiri memperlebar pintu ancaman bagi para hacker (peretas) atau kriminal dalam bentuk apapun di dunia maya.

Salah satu ancaman yang biasa datang dari Twitter adalah ancaman phising, yaitu upaya mengelabui pengguna untuk masuk ke dalam situs berbahaya. Situs phising bertujuan untuk memancing korban agar memberikan data-data yang terdapat pada sebuah halaman Web, termasuk password dan alamat-alamat email dalam daftar kontak.

Selanjutnya, data-data itu disalahgunakan sebagai upaya mencari keuntungan para pelakunya (phisers). Carding (penyalahgunaan kartu kredit) dan spam adalah beberapa contohnya.

Modus operandinya, pihak-pihak tidak bertanggung jawab itu berpura-pura menjadi teman Anda. Setelah mendapatkan password dari akun Anda, ia mengirimkan pesan-pesan pribadi (Direct Message) kepada follower Anda tersebut.

Biasanya, pesan tersebut sudah berisi link yang bila dibuka akan menggiring pengguna ke halaman Web situs phising. Hal ini sudah terjadi dengan skala yang cukup luas di Twitter bulan lalu.

"Hanya dalam waktu empat tahun, popularitas Twitter meningkat pesat di seluruh dunia. Peningkatan ini menjadikan Twitter sebagai sasaran empuk para penjahat dunia maya," kata Ema Linaker, AVG Global Head of Online Engagement dalam keterangan yang diterima VIVAnews, Selasa 23 Maret 2010.

"Sifat Twitter yang memang amat terbuka memudahkan para penjahat ini untuk mencari korban. Sudah saatnya para pengguna mengambil langkah-langkah pencegahan dan perlindungan dari ancaman ini," jelas Ema. Ia kemudian memberikan sepuluh tips penggunaan Twitter secara aman di blognya.

1. Batasi pembicaraan Anda
Penggunaan Twitter yang mudah seringkali membuat para pengguna dengan gampang mem-posting tweet tentang lokasi dan kegiatan mereka. Komentar-komentar ringan yang diberikan sebagai tanggapan dari tweet tersebut lama-kelamaan bisa digunakan untuk mengetahui jadwal kegiatan dan rencana harian pengguna itu. Para penjahat bisa memanfaatkan situasi ini untuk menjadikan pengguna tersebut korban berikutnya.

2. Berhati-hatilah membuka linkWaspadailah tiap-tiap link yang Anda dapatkan. Umumnya, pelaku menggunakan layanan pemendekan URL di Twitter (contohnya, bit.ly), sehingga sulit untuk mengetahui apakah situs itu dapat dipercaya atau tidak. Jika meragukan link tersebut, sebaiknya jangan dibuka.

3. Waspadailah timeline dan inbox Anda
Bila Anda mulai mendapatkan pesan-pesan yang mencurigakan atau teman-teman Anda mulai men-tweet atau mengirimkan pesan-pesan berbau spam, sebaiknya Anda pastikan terlebih dahulu apakah akun rekan Anda telah menjadi sasaran hacker.

4. Berpikirlah sebelum tweet
Tweet Anda dapat dibaca oleh semua orang di seluruh dunia. Bahkan setelah dihapus pun tweet Anda masih tetap dapat dilihat dengan menggunakan mesin pencari. Pikirkanlah baik-baik apa yang hendak Anda tulis, karena dampak tulisan Anda mungkin akan lebih jauh dari yang Anda perkirakan.

5. Jangan lekas percaya
Anda tidak selalu tahu siapa saja follower Anda di Twitter. Jangan mudah percaya dan berteman dengan orang-orang yang tidak terlalu Anda kenal. Anda tidak akan tahu jika ia mempunyai niat buruk.

6. Pastikan aplikasi pihak ketiga Anda aman
Ada ratusan aplikasi yang dapat Anda gunakan di Twitter. Sebelum Anda menggunakan aplikasi, pastikan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut aman. Carilah aplikasi-aplikasi yang banyak dibahas di situs-situs terpercaya. Ingat bahwa aplikasi-aplikasi ini sering membutuhkan password dan username Anda.

7. Gunakan password yang berbeda
Ada baiknya jika password yang Anda gunakan di tiap akun jejaring sosial berbeda. Misalnya, akun Facebook dan Twitter tidak memakai password yang sama. Bila Anda ingin lebih aman, ciptakan e-mail berbeda untuk akun-akun jejaring sosial Anda. Meskipun sulit, langkah ini cukup ampuh untuk membuat Anda aman di dunia maya.

8. Perhatikan pengaturan login
Periksalah pengaturan browser yang Anda gunakan. Pastikan bahwa informasi Anda, baik username atau password, tidak terekam jika Anda sedang menggunakan komputer bersama.

9. Waspadai serangan phising
Berhati-hatilah atas usaha-usaha untuk mendapatkan informasi pribadi Anda melalui Tweet ataupun Direct Message.

10. Biasakan untuk selalu logout
Latihlah diri Anda untuk membiasakan logout tiap kali ingin keluar dari Twitter. Terlebih lagi pada ponsel Anda. Bila Anda memiliki aplikasi Twitter, pastikan Anda selalu log out setelah Anda menggunakannya.

sumber:http://teknologi.vivanews.com/news/read/138584-10_tips_aman_di_twitter